Candu Game, Picu Pencurian oleh Gamers

 

SAN FRANSISCO - Gara-gara kecanduan game, anak-anak kini berani mencuri dari orang tua maupun orang lain. Banyak orang tua mengeluhkan, kartu kredit mereka dicuri hanya karena sang anak ingin membeli barang-barang virtual.
"Barang-barang virtual ini kebanyakan dibeli untuk menambah kepuasan dalam bermain game. Salah satu barang yang menjadi favorit untuk dibeli adalah senapan, yang memungkinkan mereka menambah kekuatan dalam bermain game perang," ujar Nicholas Gabriel Lim, psikolog dari iGrow, seperti dikutip melalui Digital AsiaOne, Senin (1/2/2010).
Selain itu, lanjut Lim, kebanyakan anak-anak membeli barang-barang virtual dalam game untuk dikoleksi saja. Bahkan, dalam lima tahun terakhir, tujuh di antara 10 anak mengaku telah mencuri untuk membeli item seperti MP3 player dan ponsel.
Sebuah studi yang diadakan oleh sebuah program edukasi untuk anak muda, Touch Cyber Wellness & Sports, ditemukan sekira 14 persen dari 191 gamers pernah menjalani konseling dari tahun 2006 hingga tahun lalu karena mencuri.
"Selalu saja ada anak muda yang bersalah karena mencuri. Namun saat ini jumlah tersebut terus meningkat, tentunya dengan motif yang berbeda, seperti ingin memiliki pedang virtual atau apapun," ujar Lim.
Menurutnya ada banyak hal yang memicu kegiatan pencurian ini. Salah satunya adalah peran developer game yang selalu memiliki cara untuk menarik perhatian gamers dengan cara memberikan item-item virtual menarik untuk dimiliki. Selain itu juga didukung oleh metode pembayaran via elektroni yang cukup mudah.
Sebagai langkah antisipasi, Lim menyarankan agar para orang tua mau mendampingi anak-anak mereka dalam bermain game. Terlebih jika mereka mau menghadiahkan item virtual yang menarik bagi anak mereka, sebagai hadiah dari kegiatan baik yang dilakukannya. Atau jika memungkinkan, para orang tua bisa memberikan kesibukan lain kepada anak-anak mereka untuk mengalihkan perhatian anak dari permainan game. (srn)

sumber :okezone

Komentar